Penipuan berbasis AI semakin menjadi ancaman di era digital, dengan penjahat siber menggunakan teknologi canggih untuk menguras dana dari fintech dan rekening bank. Forbes melaporkan bahwa pelaku kejahatan global kini memanfaatkan AI sebagai senjata baru dalam modus penipuan mereka. Ada empat modus penipuan berbasis AI yang patut diwaspadai, mulai dari deepfake dan AI dalam serangan email bisnis hingga chatbot penipu asmara yang sulit dibedakan dari manusia. Selain itu, skema penipuan massal menggunakan AI juga semakin marak, dengan pemerasan deepfake yang menargetkan eksekutif dan pejabat pemerintah. Dengan teknologi deepfake yang semakin mudah diakses, penipuan semacam ini diperkirakan akan terus berkembang dan mengancam kalangan eksekutif di seluruh dunia. Kabar ini menjadi pemberitahuan penting bagi masyarakat dan korporasi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan berbasis AI yang semakin canggih.
4 Modus Penipuan AI yang Memakan Banyak Korban

Read Also
Recommendation for You

Perubahan iklim memiliki dampak besar bagi kehidupan di Bumi. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal…

Perang antara Israel dan Iran telah meluas ke dunia maya. Sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan…

Wacana mengenai status driver ojek online sebagai karyawan terus menjadi topik pembicaraan, namun Menteri UMKM,…

Penjualan iPhone di China mengalami pertumbuhan 15% selama April-Mei 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perolehan…

Di era layanan streaming digital yang semakin berkembang, muncul pertanyaan menarik apakah platform seperti Netflix…