Batu Hajar Aswad dianggap sangat suci dalam agama Islam karena diyakini sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim. Batu tersebut dulunya berwarna putih bersinar tetapi kemudian berubah menjadi hitam karena menyerap dosa-dosa umat manusia. Para ilmuwan telah mencari jawaban ilmiah mengenai asal-usul batu ini dan ada teori yang menyamakannya dengan batu akik atau batu meteor. Salah satu teori yang paling mendekati menyebutkan bahwa Hajar Aswad mungkin berasal dari batuan meteor karena terdapat jejak meteorit dekat Kabah, tempat batu tersebut berada.
Buku New Light on the Origin of the Holy Black Stone of the Ka’ba karya E. Thompson menjelaskan tentang penelitian Philby di Al Hadidah pada 1932 yang menemukan kawah meteor Wabar. Pecahan meteor ini disebut terbuat dari campuran nikel, besi, dan silika yang dapat menjelaskan fenomena Hajar Aswad yang berubah warna dari putih menjadi hitam. Meskipun teori ini memiliki kelemahan, namun tetap menjadi teori yang paling mendekati saat ini.
Penelitian lain juga berusaha untuk mencari tahu usia batu ini dan hasilnya menunjukkan kemungkinan batu Hajar Aswad dibawa dari Oman ke Makkah. Dengan demikian, upaya untuk mendapatkan jawaban ilmiah terkait dengan batu Hajar Aswad terus dilakukan melalui penelitian lebih lanjut.