Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, di tengah gaya hidup modern yang serba cepat, banyak orang mengabaikan pentingnya waktu tidur yang cukup. Padahal, kurang tidur dapat memberikan dampak serius, terutama terhadap kesehatan jantung. Selama tidur, tubuh akan memulihkan diri. Pada tahap tidur non-rapid eye movement (NREM), detak jantung melambat, tekanan darah menurun, dan pernapasan menjadi lebih stabil. Proses ini membantu mengurangi tekanan pada jantung dan sistem kardiovaskular secara keseluruhan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur yang tidak cukup – baik terlalu pendek (kurang dari enam jam) maupun terlalu panjang (lebih dari sembilan jam) – berisiko meningkatkan penyakit jantung, termasuk aritmia, hipertensi, dan penyakit jantung koroner. Kurang tidur dapat mempengaruhi aktivitas sistem saraf otonom, yang mengatur detak jantung dan tekanan darah. Akibatnya, seseorang menjadi lebih rentan mengalami gangguan irama jantung, seperti takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel. Kondisi ini dapat berpotensi membahayakan jiwa jika tidak ditangani dengan baik.
Selain itu, penelitian juga mengaitkan kurang tidur dengan peningkatan tekanan darah, kerusakan pembuluh darah, serta peradangan kronis yang dapat mempercepat pembentukan plak di arteri. Kurang tidur secara konsisten dapat meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol. Peningkatan kadar kortisol ini dapat menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat saat bangun tidur, sehingga memperbesar risiko serangan jantung. Studi juga menunjukkan adanya hubungan antara durasi tidur dan risiko penyakit jantung koroner.
Untuk menghindari dampak buruk kurang tidur terhadap jantung, masyarakat diimbau untuk memprioritaskan pola tidur yang sehat dan teratur. Tidur selama 7-8 jam setiap malam secara konsisten, menciptakan suasana tidur yang tenang, nyaman, dan minim cahaya, serta menghindari konsumsi kafein, alkohol, dan rokok menjelang tidur adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan. Rutin berolahraga dan mengelola stres dengan baik juga dapat membantu mencegah risiko penyakit jantung akibat kurang tidur. Kurang tidur bukan sekadar masalah sepele, melainkan faktor risiko serius bagi kesehatan jantung. Oleh karena itu, menjaga kualitas dan durasi tidur adalah bagian integral dari gaya hidup sehat yang harus diterapkan sejak dini.