Pada Jumat (29/8) lalu, polisi berhasil menangkap seorang warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, berinisial HRS (25) yang diduga melakukan pembakaran halte Transjakarta di kawasan Senayan saat terjadi demonstrasi di pusat Jakarta. Informasi ini diungkapkan oleh Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key, yang menyatakan bahwa HRS adalah seorang warga biasa yang dikenal di sekitar sebagai anggota karang taruna. Penangkapan terhadap HRS dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat dan jejak digital di media sosial.
Kasus pembakaran halte Transjakarta ini telah diserahkan kepada Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut, namun diduga masih ada pelaku lain yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Polsek Mampang turut mendampingi anggota Direskrimum Polda Metro Jaya dalam proses penangkapan pelaku.
Sebelumnya, video viral di media sosial menunjukkan seorang pria membuang barang yang diduga bom molotov ke halte Transjakarta non-BRT, yang kemudian terbakar. Pria tersebut kemudian dibonceng oleh orang lain yang mengendarai motor dengan pelat nomor B 3940 VAO. Kejadian ini terjadi ketika demonstrasi berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, di mana selain halte Transjakarta, pintu masuk Stasiun MRT Istora juga turut dirusak.
Sebagai respons, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera memperbaiki halte-halte yang rusak dan menggratiskan tarif layanan Transjakarta dan MRT selama seminggu ke depan. Tindakan ini diambil sebagai langkah untuk memulihkan kondisi setelah kerusakan akibat demonstrasi tersebut.