LNS Research menyebutkan bahwa sebanyak 50% dari perusahaan di industri telah memulai perjalanan transformasi digital dan merasakan manfaatnya. Baik dari sisi beban, maupun pendapatan.
“LNS menemukan bahwa para pemimpin dalam transformasi digital mempunyai kemungkinan 72% untuk meningkatkan pendapatan lebih dari 10%, dan 57% lebih mungkin untuk mengurangi Harga Pokok Penjualan (COGS) lebih dari 10% karena inisiatif-inisiatif ini,” ungkap LNS dikutip Jumat (20/10/2023).
LNS juga menyebutkan transformasi digital menjadi kebutuhan yang semakin besar, apalagi bagi para produsen teknologi. Hal ini mengingat dunia sedang mengalami metamorfosis digital. Di mana cara kita memperoleh, memproduksi, dan mengirimkan barang dan jasa semakin didorong oleh teknologi informasi.
Contohnya saja di sektor e-commerce. Tingginya pemanfaatan teknologi menjadi pendorong transaksi di sektor ini meningkat. Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi e-commerce pada 2022 mencapai Rp 476,3 triliun atau tumbuh sekitar 18% dari 2021 yang mencapai Rp 401 triliun.
Selain itu, saat ini semakin banyak orang yang bekerja dari jarak jauh dan lebih banyak interaksi bersifat digital. Sehingga operasi yang lebih rutin, berulang, dan berisiko tinggi dilakukan secara otomatis.
Untuk itu penguasaan, pengumpulan, hingga analisis data diperlukan untuk memahami potensi teknologi terbaru. Dengan begitu dunia usaha pun mampu menciptakan model bisnis baru yang lebih sesuai.
Pada saat yang sama, industri manufaktur saat ini sedang dalam proses menghadapi tantangan yang semakin besar, termasuk gangguan supply chain, krisis energi, gangguan bisnis besar-besaran akibat pandemi, meningkatnya kekhawatiran akan keberlanjutan, dan perubahan tenaga kerja yang cepat.
“Oleh karena itu, LNS menemukan bukti bahwa dibutuhkan efisiensi dalam proses dan praktik bisnis. Perubahan dibutuhkan terutama untuk praktik bisnis yang sudah ketinggalan zaman,” tulis LNS.
Sementara itu, Schneider Electric sebagai pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi juga menyebutkan bahwa dukungan teknologi saat ini merupakan salah satu faktor inti menuju keberlanjutan. Baik dari tingkat paling dasar, mulai dari penggantian mesin atau alat yang sudah tidak efisien, hingga penerapan Industrial Internet of Things (IIoT), teknologi sensor, kecerdasan buatan (AI), analitik, dan digital twins.
Perusahaan dapat menggabungkan teknologi sensor tambahan dengan konektivitas dan alat visualisasi data. Dengan menggunakan data ini, mereka dapat memanfaatkan AI dan analitik untuk mengoptimalkan penggunaan energi.
Untuk produk dan proses, teknologi digital twins dapat dimasukkan ke dalam desain untuk mengurangi penggunaan material, sementara simulasi proses memungkinkan kinerja optimal dan meminimalkan konsumsi energi, limbah, dan emisi.
Industry Business Vice President Schneider Electric Indonesia, Martin Setiawan mengatakan dalam penelitian Schneider Electric dan Omdia mengungkap bahwa untuk mencapai keberlanjutan dibutuhkan dukungan teknologi dan pendekatan berbasis data, kemitraan yang tepat, dan komunikasi visi demi dukungan berbagai pihak.
Dengan adanya nilai proyek keberlanjutan yang didukung berbagai pihak, maka hal ini akan berimbas positif untuk perusahaan terhadap kredibilitas brand, dan juga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
“Dengan mengikuti rekomendasi ini, industri dan manufaktur dapat menetapkan dan mencapai target keberlanjutan, berkembang, dan memberi manfaat bagi bumi dan keuntungan mereka,” pungkas Martin.
Di Indonesia ungkapnya, sudah saatnya para industri nasional memenuhi prinsip berkelanjutan demi menciptakan ekonomi yang ‘green’ dan juga sejahtera sebagai peluang untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing sektor manufaktur. Hal-hal yang telah disebutkan di atas sejatinya dapat membantu industri berusaha memenuhi persyaratan keberlanjutan di masa mendatang.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana industri manufaktur bisa optimal memanfaatkan konsep industri hijau, dengan prinsip menggunakan sumber daya yang efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan, Anda bisa cek informasi lengkapnya di situs Schneider Electric.