Jelajahi Kisah Terbaru Prabowo Subianto yang humanis Setiap Waktu
Berita  

Kata-kata dalam Bahasa Arab Diblokir di Platform Facebook-Instagram, Meta Mendapat Kritikan

Kata-kata dalam Bahasa Arab Diblokir di Platform Facebook-Instagram, Meta Mendapat Kritikan

Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Independen Meta atau yang dikenal sebagai ‘Oversight Board’ pada pekan ini meminta perusahaan untuk mengakhiri pemblokiran penggunaan kata Arab ‘shaheed’ atau yang berarti ‘martir’ dalam Bahasa Indonesia, di berbagai platform media sosialnya.

Konteksnya sering kali digunakan dalam ungkapan ‘mati syahid’, yaitu kondisi seseorang terbunuh demi agamanya di jalan Tuhan, terutama ketika terjadi di medan perang untuk mempertahankan agama.

Kata Arab ini sebelumnya diblokir dari layanan Facebook dan Instagram. Namun, setelah dikaji selama setahun, Oversight Board Meta menyimpulkan bahwa pendekatan Meta untuk memblokir kata ‘shaheed’ tidaklah penting.

Bahkan, Oversight Board Meta menyatakan bahwa pemblokiran tersebut telah menghambat kebebasan berekspresi bagi jutaan pengguna Facebook dan Instagram, seperti yang dilansir dari Reuters, Rabu (27/3/2024).

Sebagai informasi, Oversight Board Meta adalah lembaga eksternal yang beroperasi secara mandiri, tetapi dibiayai oleh Meta.

Menurut Oversight Board Meta, pemblokiran kata ‘shaheed’ di Facebook dan Instagram seharusnya disesuaikan dengan konteks yang relevan. Meta hanya boleh menghapusnya jika berkaitan dengan tanda-tanda kekerasan yang melanggar kebijakan perusahaan.

Usulan ini diajukan setelah Meta mendapat kritik selama bertahun-tahun karena pendekatannya dianggap merugikan hak-hak warga Palestina dan pengguna berbahasa Arab untuk berekspresi.

Kritik memuncak setelah perang antara Hamas dan Israel terjadi pada Oktober 2023. Banyak pihak mengkritik Meta karena dianggap menyensor dukungan terhadap warga Palestina di Facebook dan Instagram.

“Hingga saat ini, Meta beroperasi dengan asumsi bahwa penyensoran dapat meningkatkan keamanan. Namun, bukti yang kami temukan menunjukkan bahwa penyensoran dapat merugikan kelompok-kelompok marjinal dan tidak terkait dengan peningkatan keamanan,” kata Wakil Ketua Oversight Board, Helle Thorning-Schmidt, dalam pernyataan resminya.

Meta menjelaskan bahwa pemblokiran kata Arab ‘shaheed’ bertujuan untuk mencegah organisasi berbahaya dan individu tertentu memanfaatkan platformnya untuk menyebarkan kebencian. Organisasi yang dimaksud termasuk kelompok militan Islam, kartel narkoba, dan organisasi supremasi kulit putih. Hamas termasuk dalam kategori kelompok berbahaya menurut Meta.

Meskipun demikian, juru bicara Meta menyatakan bahwa manajemen akan meninjau usulan yang diajukan Oversight Board selama 60 hari ke depan.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Pembuat Game Mobile Legends Jawab Rumor Donasi ke Israel

(fab/fab)