Jakarta, CNBC Indonesia – QR code atau kode QR (quick response) menjadi pilihan banyak orang dalam melakukan pembayaran belakangan ini. Namun ternyata, ada bahaya di balik penggunaan QR.
Analis keamanan memperingatkan bahwa quishing sedang mengalami peningkatan. Quishing adalah gabungan antara kode QR dan phishing, di mana pelaku kejahatan “memancing” informasi pribadi dan detail pribadi. Bahkan, awal tahun ini sebuah perusahaan energi besar di AS telah menjadi target penipuan kode QR.
Saat ini kita sudah familiar dengan kode QR, kotak hitam-putih yang berfungsi sebagai semacam hieroglif yang dapat dibaca oleh kamera HP atau perangkat lain.
Seringkali, kode QR diterjemahkan menjadi URL situs web, namun kode tersebut juga bisa merujuk ke pesan teks biasa, daftar aplikasi, alamat peta, dan sebagainya.
Di sinilah kecerdikan dari para penjahat siber. Kode QR diarahkan ke situs web palsu, dan orang sulit untuk mendeteksi situs apa yang akan dikunjungi sebelum membuka web tersebut.
Tambahan lagi, kode QR bisa dibuat oleh siapa saja dan tidak memerlukan keahlian khusus. Karena itu sangat mudah bagi para hacker membuat kode QR yang mengarah ke situs web untuk kepentingan jahat.
Menurut Wired, quishing akan mengelabui seseorang agar mengunduh sesuatu yang membahayakan keamanan akun atau perangkat, mirip dengan phishing. Para pelaku membuat pengguna memasukkan beberapa kredensial login yang kemudian akan diteruskan langsung ke peretas. Cara ini kemungkinan besar menggunakan situs palsu yang dibuat agar terlihat asli dan dapat dipercaya.
Untuk menghindari modus penipuan ini, jangan mudah percaya pada kode QR yang dipasang di tempat umum atau diberikan oleh seseorang tanpa asal-usul yang jelas.
Penipuan biasanya mencoba menciptakan rasa urgensi dan kekhawatiran, misalnya dengan menyertakan pernyataan “Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda.”
Jangan lupa untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk setiap akun, dan keluar dari perangkat yang tidak lagi digunakan.
[Video CNBC]
Artikel Selanjutnya:
Investor Kripto Terjerat MLM, Penipu Raup Rp 2,34 Triliun
(hsy/hsy)
