Pengadilan AS telah menemukan bahwa NSO Group, perusahaan di balik spyware Pegasus, melakukan serangan terhadap 1.400 perangkat pengguna melalui WhatsApp. WhatsApp telah mengajukan gugatan terhadap NSO Group pada tahun 2019 dengan tuduhan penggunaan Pegasus untuk memata-matai ponsel jurnalis, aktivis, dan pejabat pemerintah. NSO Group, perusahaan senjata siber Israel, mengembangkan perangkat lunak mata-mata Pegasus pada tahun 2011 yang dapat menginfeksi ponsel dari jarak jauh dan mencuri pesan, panggilan, serta data pribadi pengguna. Pengadilan AS menyatakan bahwa NSO Group bertanggung jawab atas serangan tersebut dan melanggar beberapa undang-undang. Meskipun gugatan ini masih berlangsung, WhatsApp diarahkan untuk menerima kode sumber spyware-nya dari NSO Group. Keputusan pengadilan ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi privasi, namun kontroversi seputar spyware Pegasus tetap ada karena penggunaannya yang menyalahi etika teknologi dan membahayakan privasi pengguna. Meta-information: Spyware Pegasus telah digunakan untuk memata-matai jurnalis, pemimpin oposisi, dan aktivis hak asasi manusia oleh pemerintah di seluruh dunia.
WhatsApp Dibobol: Ribuan Pengguna Jadi Korban
Read Also
Recommendation for You
Lebih dari 15.000 ilmuwan dari 161 negara telah membuat prediksi mengenai bencana global yang menakutkan…
Apple belum bisa menjual produk iPhone 16 di Indonesia karena beberapa persyaratan pemerintah tidak terpenuhi….
China Tengah Terancam Hadapi Sanksi Dagang AS China semakin tertekan dengan sanksi dagang yang diberlakukan…
Pada Kamis (16/1), pengendali misi SpaceX kehilangan kontak dengan roket Starship, yang membawa muatan uji…
Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) yang ke-60, Donald Trump, akan segera digelar kurang dari satu…