Pemerintah Iran memutuskan untuk melunakkan kebijakan pembatasan akses internet terhadap aplikasi asal Amerika Serikat seperti WhatsApp dan Google Play Store. Langkah ini mengejutkan banyak pihak mengingat Iran dikenal sangat ketat dalam melakukan kontrol terhadap internet. Meskipun demikian, warga Iran seringkali menggunakan virtual private networks (VPN) untuk mengelabui blokir tersebut.
Keputusan ini diumumkan melalui laporan media pemerintah Iran, IRNA, yang merujuk pada hasil rapat yang digelar oleh Presiden Masoud Pezeshkian. Menteri Teknologi Komunikasi dan Informasi Iran, Sattar Hashemi, juga menyatakan bahwa langkah ini merupakan upaya pertama pemerintah Iran untuk membuka kembali akses internet.
Banyaknya penggunaan platform media sosial untuk menyuarakan protes anti-pemerintah di Iran menjadi salah satu alasan yang memicu tindakan keras pemerintah dalam memblokir berbagai platform teknologi dan media sosial asing. Pada bulan September tahun lalu, pemerintah Amerika Serikat bahkan meminta dukungan dari perusahaan teknologi besar untuk menghindari penyensoran online di negara-negara yang melakukan kontrol ketat terhadap internet, termasuk Iran. Solusi apa yang akan diterapkan selanjutnya dan bagaimana dampaknya terhadap akses internet di Iran masih menjadi sorotan.
