Ledakan truk listrik Tesla Cybertruck di depan hotel Presiden AS terpilih Donald Trump pada awal tahun baru di Las Vegas, Nevada telah mengungkap fakta mengejutkan. Menurut pihak kepolisian Las Vegas, pelaku menggunakan ChatGPT, sebuah AI-generatif, sebelum melakukan aksi tersebut. Pelaku, yang bernama Matthew Livelsberger (37), diketahui mencari informasi tentang target eksplosif, arah dan kecepatan amunisi, serta kembang api legal di Arizona melalui ChatGPT.
McMahill, dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters pada Kamis (9/1/2025), menyebut ini sebagai insiden pertama di AS di mana ChatGPT digunakan untuk membantu membangun perangkat tertentu. OpenAI, pengembang ChatGPT, juga telah memberikan tanggapannya terkait penggunaan AI ini. Perusahaan tersebut memastikan bahwa produk-produknya dapat digunakan secara bertanggung jawab dan mencegah instruksi yang berbahaya.
Penegak hukum juga turut berperan dalam penyelidikan ini, dimana OpenAI telah berkerja sama dengan mereka. ChatGPT merespons informasi yang tersedia di internet dan memberikan peringatan terhadap aktivitas berbahaya atau ilegal. Pihak kepolisian juga mengungkap bahwa Livelsberger, sebelum ledakan terjadi, sempat mengisi ulang Cybertruck-nya dengan bahan bakar balap dan membawa piroteknik serta Birdshot.
Meskipun belum ada informasi resmi terkait penyebab ledakan di depan hotel Trump, ada kemungkinan bahwa senjata api yang digunakan oleh Livelsberger untuk menyerang dirinya. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan oleh pihak berwenang terkait insiden ini, untuk memastikan keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
