![](https://portalberitatribun.net/wp-content/uploads/2025/02/utusan-khusus-presiden-bidang-iklim-dan-energi-hashim-djojohadikusumo-menyampaikan-pemaparan-dalam-a.jpeg; charset="utf-8"){kind=spacer}
Akses internet yang cepat dan terjangkau di Indonesia diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara ini. Hal ini disampaikan oleh Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi. Berdasarkan riset McKinsey, tersedianya konektivitas internet dengan harga yang terjangkau dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,7-1,3 persen untuk setiap 10 persen populasi. Ini merupakan peluang besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, Hashim juga menyoroti masalah eksekusi rencana pembangunan di Indonesia. Menurutnya, jika rencana-rencana tersebut dieksekusi dengan baik, pertumbuhan ekonomi negara dapat meningkat secara signifikan. Hal ini diperkuat dengan perbandingan harga internet di Indonesia dengan negara lain. Meskipun harga internet fixed broadband di Indonesia termasuk dalam kategori lebih tinggi, dibandingkan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, dan Vietnam.
Dengan demikian, peningkatan akses internet yang murah dan cepat di Indonesia dipercaya dapat membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Selain itu, angka tersebut juga menunjukkan betapa pentingnya eksekusi dari berbagai rencana pembangunan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini juga sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
