Gaji CEO Gibran: Berapa Gajinya Sebenarnya?

Kasus eFishery baru-baru ini menjadi sorotan publik karena dugaan pemalsuan laporan keuangan yang terjadi di perusahaan agritech tersebut. Pendiri eFishery, Gibran Huzaifah, dikabarkan menerima kenaikan gaji yang signifikan seiring dengan meningkatnya valuasi perusahaan tersebut. Namun, laporan Deal Street Asia yang mengutip hasil audit menunjukkan adanya pemalsuan data terkait gaji Gibran sejak 2018.

Gaji Gibran dilaporkan mulai dari Rp 29 juta per bulan pada 2018, dan terus meningkat hingga mencapai Rp 284 juta per bulan pada 2023. Kenaikan gaji ini disetujui oleh dewan komisaris sebagai hasil dari keberhasilan Gibran dalam mengumpulkan dana tambahan dari investor, termasuk saat berhasil menggalang US$ 200 juta pada pendanaan seri D dan mencapai valuasi US$ 1,35 miliar.

Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa angka gaji yang dilaporkan oleh DealStreet Asia kurang akurat, dengan kabar bahwa gaji Gibran sebenarnya hanya sekitar Rp 300 juta per bulan. Gibran sendiri telah membantah angka tersebut dan menyatakan bahwa laporan yang beredar tidak benar.

Sementara itu, eFishery belum memberikan tanggapan terkait hal ini. Kasus pemalsuan laporan keuangan eFishery telah dilaporkan kepada Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri sejak 2024. Berkaitan dengan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut menelusuri kasus tersebut.

Dokumen yang diterima menyebutkan bahwa terdapat dua buku laporan keuangan yang berbeda di eFishery, yaitu eksternal dan internal. Laporan eksternal mengindikasikan profit sebelum pajak sebesar Rp 261 miliar, sementara laporan internal justru mencatat kerugian sebesar Rp 578 miliar dalam periode yang sama.

Fraud yang terjadi di eFishery diyakini bersifat sistemik dan melibatkan beberapa eksekutif, termasuk Gibran dan Angga Hadrian. Selain itu, co-founder Crisna Aditya juga disebut mengetahui tentang adanya laporan keuangan ganda yang dilakukan di perusahaan tersebut.

Source link