Ayah dari korban pencabulan di Tebet, Jakarta Selatan, Abdurrahman, mengungkapkan bahwa pelaku dengan inisial S sering memberikan uang kepada korban SK (8) karena mereka mengenal dekat. Menurut Abdurrahman, pelaku sering memberikan uang sebelumnya, bahkan sebelum bulan puasa lalu, dengan memberikan sejumlah uang kepada anaknya. Selain memberikan uang, pelaku juga sering menggendong korban karena mereka saling mengenal dan pelaku tinggal di belakang rumah keluarga korban.
Pada kejadian tersebut, korban bertemu dengan pelaku setelah pulang Shalat Subuh, dan pelaku menariknya ke lokasi yang minim pencahayaan di antara dua mobil. Meskipun pelaku mengaku bahwa insiden tersebut adalah kecelakaan karena kesenggolan, Abdurrahman merasa curiga dan tidak puas dengan penjelasan pelaku. Hingga saat ini, pelaku masih bebas beraktivitas seperti biasa tanpa ditangkap oleh pihak berwenang.
Kepolisian sedang menyelidiki laporan terkait dugaan pencabulan yang dilakukan oleh pria berinisial S terhadap anak berusia 8 tahun dengan inisial SK di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Pelaporan ini mengimbau kepada orang tua untuk lebih berhati-hati dan menjaga anak-anak mereka dari bahaya. Selain itu, pelaku diancam dengan Pasal 76E UU Nomor 17 Tahun 2016 yang mengatur tentang tindakan mempengaruhi anak untuk melakukan perbuatan cabul. Semua pihak diminta untuk menghindari situasi yang berpotensi membahayakan anak-anak untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka.
