Berita  

Taktik China setelah Tarif Trump: Analisis dan Dampaknya

Presiden AS, Donald Trump, mengancam bisnis raksasa e-commerce China, Temu dan Shein, dengan menetapkan tarif resiprokan sebesar 145% untuk barang-barang impor China. Selain itu, kebijakan ‘de minimis’ yang membebaskan tarif impor untuk barang di bawah US$800 juga dihapuskan, yang sebelumnya menguntungkan Shein dan Temu untuk menjaga harga barang tetap murah.

Dampak dari kebijakan tarif dan penghapusan de minimis ini membuat Temu dan Shein dikhawatirkan kesulitan menjual barang dengan harga terjangkau meskipun biasanya mereka menawarkan harga miring. Namun, pakar rantai pasokan meyakini bahwa perusahaan China seperti Temu dan Shein mampu beradaptasi dengan baik di tengah tekanan dari AS.

Menurut CEO Coresight Research, Deborah Weinswig, Temu dan Shein tetap memiliki strategi untuk memasuki pasar e-commerce AS dengan daya kompetisi yang tinggi. CEO firma konsultan e-commerce pdPlus, Scott Miller, juga menyatakan keyakinannya bahwa Temu dan Shein akan tetap melanjutkan bisnisnya di AS dengan mengandalkan pedagang lokal.

Meskipun tarif Trump berdampak pada peningkatan harga barang di Shein dan Temu, keduanya tetap berusaha bersaing dengan menyesuaikan strategi operasi dan pemasaran. Sejumlah langkah telah diambil, seperti penawaran barang-barang dari gudang AS, diversifikasi rantai pasokan, dan strategi pemasaran yang menarik minat konsumen seperti program diskon dan ‘mini-game’.

Dengan strategi yang adaptif dan daya kompetitif yang kuat, Temu dan Shein terus berupaya untuk bertahan dan terus berkembang di AS. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, keberhasilan keduanya dalam menarik minat konsumen dan mempertahankan bisnisnya menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk terus bersaing di pasar e-commerce global.

Source link