Mobil otonom tanpa sopir atau self-driving, seperti yang dimiliki oleh perusahaan kendaraan otonom Alphabet, Waymo, telah menimbulkan masalah di Amerika Serikat. Baru-baru ini, Waymo mengumumkan penarikan lebih dari 1.200 mobil self-driving mereka karena serangkaian insiden yang mempertanyakan kehandalan sistem otonom tersebut. Investigasi oleh NHTSA mengungkapkan 16 kecelakaan yang melibatkan kendaraan otonom Waymo sejak 2022, meskipun tidak ada korban luka. Beberapa kasus melibatkan tabrakan yang seharusnya dapat dihindari oleh pengemudi manusia.
Kasus ini tidak hanya terjadi pada Waymo, tetapi juga perusahaan lain seperti General Motors dan unit mobil otonom Amazon, Zoox. Insiden serius yang terjadi di unit Cruise milik GM dan kasus kecelakaan di Las Vegas mengindikasikan bahwa masalah keamanan dan kehandalan masih menjadi hambatan dalam pengembangan mobil otonom. Sebagai respons, Waymo telah melakukan pembaruan perangkat lunak untuk mengatasi masalah ini. Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa tantangan besar masih dihadapi oleh industri transportasi otonom.
Melalui kasus ini, penting bagi perusahaan teknologi dan otoritas yang terkait untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa pengembangan mobil otonom tidak hanya inovatif, tetapi juga aman bagi pengguna dan masyarakat umum. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi industri yang terus berupaya memperkenalkan teknologi otonom ke dalam kehidupan sehari-hari.