Berita  

Atta Halilintar Cs: Tandanya Sudah Muncul di Amerika

Dunia influencer yang sebelumnya memberikan janji popularitas dan penghasilan besar kini mulai menunjukkan sisi kerasnya. Persaingan antar kreator semakin ketat, sementara peluang untuk mendapatkan cuan tidak lagi semudah seperti sebelumnya. Banyak influencer yang bekerja keras di balik sorotan kamera dan layar ponsel untuk mempertahankan pendapatan mereka. Contoh beberapa nama influencer terkenal termasuk Mr. Beast dari YouTube dan Charli D’Amelio dari TikTok. Di Indonesia, ada Atta Halilintar, Raffi Ahmad, dan lainnya yang dikenal sebagai pesohor media sosial.

Menurut laporan dari The Wall Street Journal, platform-platform kini lebih berhati-hati dalam memberikan komisi kepada kreator konten. Di sisi lain, merek-merek besar juga semakin selektif dalam memilih mitra promosi. Salah satu contoh adalah Clint Brantley, seorang kreator konten penuh waktu yang menghasilkan video di platform TikTok, YouTube, dan Twitch dengan fokus pada game mobile Fortnite. Meski memiliki lebih dari 400.000 pengikut dengan rata-rata penonton lebih dari 100.000, pendapatan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji pekerja full-time di AS.

Menurut laporan Goldman Sachs pada tahun 2023, ratusan juta orang di seluruh dunia aktif mem-posting konten di media sosial, dengan sekitar 50 juta orang yang menghasilkan uang dari aktivitas tersebut. Namun, pada tahun 2028, diperkirakan jumlah kreator yang menghasilkan pendapatan akan terus tumbuh namun persaingan semakin ketat. Menurut data dari NeoReach, sebanyak 48% influencer mengumpulkan pendapatan di bawah US$ 15.000, sementara hanya 14% yang menghasilkan lebih dari US$ 100.000.

Bagi kreator konten, proses menciptakan dan membagikan konten secara konsisten memerlukan upaya dan dedikasi yang tinggi. Mereka harus terus memikirkan ide konten yang akan disukai audiens, memproduksi, mengedit, dan berinteraksi dengan pengikut untuk menjaga popularitas mereka. Meskipun banyak yang sukses, menjadi seorang influencer tidak menjamin keuntungan seperti yang didapat pekerja kantoran. Mereka harus menghadapi kondisi ekonomi yang tidak pasti dan kesulitan dalam mengamankan keuangan mereka, terutama saat penghasilan dari platform semakin berkurang.

Perubahan kebijakan pembayaran dari platform-platform seperti TikTok, YouTube, dan Instagram juga telah mempengaruhi pendapatan kreator konten. Para kreator sekarang harus memenuhi syarat yang lebih ketat untuk mendapatkan penghasilan dari platform tersebut, sementara pendapatan dari iklan dan fitur tertentu juga mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukkan bahwa, untuk bertahan dan sukses dalam industri influencer, kreator konten harus siap menghadapi perubahan yang terjadi dan mencari sumber pendapatan yang beragam di luar platform media sosial.

Source link