Pada Selasa (4/3), Polres Metro Jakarta Timur mengadakan pra-rekonstruksi kasus tewasnya mahasiswa UKI Kenzha Erza Walewangko (22) di area kampus dengan menjamin transparansi dalam pelaksanaannya. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, menyatakan bahwa pihak kepolisian selalu berbicara berdasarkan data dan fakta untuk menghindari asumsi atas kasus tersebut. Proses penyelidikan masih terus dilakukan terkait kematian Kenzha, dan pra-rekonstruksi ini merupakan langkah awal untuk membuktikan apakah kasus ini melibatkan tindak pidana atau tidak.
Nicolas juga menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak ingin terburu-buru menyimpulkan hasil penyelidikan sebelum mendapatkan semua fakta yang diperlukan. Mereka juga tidak ingin menahan orang yang tidak bersalah, sesuai dengan prinsip hukum bahwa lebih baik melepaskan seribu orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah. Di sisi lain, sepupu korban, Praicy Tania Tewu, berharap agar kasus kematian adik sepupunya dapat diusut secara menyeluruh, baik dari pihak yang terlibat maupun pihak UKI sebagai saksi kejadian tragis tersebut. Praicy juga berdoa agar peristiwa serupa tidak terulang di kampus manapun di Indonesia.
