Pengungkapan pabrik pembuatan uang palsu di Kota Bogor, Jawa Barat, dimulai ketika sebuah tas yang mencurigakan ditemukan tertinggal di kereta rel listrik Stasiun Tanah Abang. Kapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kompol Haris Akhmad Basuki menjelaskan bahwa petugas curiga dengan isi tas tersebut dan akhirnya menemukan uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp316 juta setelah tas itu diambil oleh pemiliknya, MS. Pasca perdebatan, MS mengakui bahwa tas tersebut berisi uang palsu.
Menurut Kompol Haris, kejadian ini terjadi pada Senin (7/4) dan setelah penangkapan MS, polisi berhasil menangkap dua orang lain yaitu BI dan E di sebuah hotel Mangga Besar dengan barang bukti uang palsu Rp451 juta. Kemudian, pada Selasa (8/4), dari keterangan BI dan E, polisi meringkus BS dan BBU sebagai pengedar uang palsu. Kasus ini terus dikembangkan hingga akhirnya AY, yang merupakan perantara, ditangkap di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Setelah penangkapan AY, petugas berhasil menangkap DS di rumah Kota Bogor sebagai tempat pencetakan uang palsu. Rumah tersebut disediakan oleh LB, yang juga turut ditangkap. Total delapan orang dari sindikat peredaran uang palsu berhasil ditangkap dengan peran masing-masing. Sebelumnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia mengungkap tempat produksi uang palsu di Kelurahan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. Proses penggerebekan tersebut dipimpin oleh Kanit Reskrim Tanah Abang Kompol M Malau dengan bantuan anggota TNI dari Kodim 0606/Kota Bogor.
